Monday, October 20, 2008

Konser TunggaL Dan Terakhir Peterpan "Sebuah Nama, Sebuah Cerita"

sebenarnya konsep konser tunggal pun jika di Indonesia lebih sering dilakukan oleh artis vokal. tidak banyak band yang membuat konser tunggal khusus, apalagi jika memang diniatkan sebagai konser terakhir mereka -seperti yang dibuat oleh Peterpan kali ini.

agak mengejutkan memang, karena kabarnya masih ada hutang satu album lagi dengan nama Peterpan, sebab "Sebuah Nama, Sebuah Cerita" adalah album the best dan tidak dihitung album utuh.

apa boleh buat, pada akhirnya saat itu akan tiba. dan kata teman saya bahwa semestinya Peterpan membuat konser khusus sebelum bubar menjadi nyata di Pantai Karnival Ancol malam ini.

konsep panggungnya cukup unik dan megah untuk ukuran konser sebuah band Indonesia. bahkan band luar pun konser disini tidak akan semegah ini panggungnya. panggung utama berada diatas, kemudian ada tangga turun ke catwalk yang diujungnya ada panggung yang lebih kecil, setinggi rata-rata kepala. kebayang kan panggung besarnya tinggi kayak apa?

jarak dari panggung besar ke pagar penonton agak jauh, pertama saya kira karena ada catwalk dan panggung yg tinggi. rupanya ruang luas sebelum pagar penonton itu disediakan khusus untuk orang yg memakai kaos merah dengan gambar bulu putih. yeah, Peterpan rupanya memberikan ruang khusus bagi sahabat Peterpan dalam konser perpisahan ini. sebuah apresiasi kepada fans yang luar biasa.

kehadiran Pasha Ungu, Giring Nidji dan siapa tuh vokalisnya d'Masiv sayangnya justru membuat saya hanya memberi bintang 4. kekurangan konser ini justru berada pada penampilan mereka. kolaborasi besar langsung dilakukan pada Ada Apa Denganmu dimana vokalis d;Masiv sungguh tidak cocok dengan lagunya dan merusak suasana saja.

Pasha dan Giring mengalami kendala range vokal. dalam Katakan Dengan Indah, Pasha tidak tertolong, rangenya terlalu rendah. bahkan dia sempat off mic. ketika ia kemudian membawakan Topeng, ia mengakali dengan lebih menekan suaranya, memberi power lebih pada nada rendah layaknya teknik yg digunakan Ariel. sedikit membantu meski Pasha kewalahan.

Giring membantu di lagu Tak Bisakah, juga mengalami masalah yang sama. terutama pada bagian reff. padahal saya sependapat dengan siapapun yg mengatur Giring menyanyi di lagu ini, bahwa ini lagu yang cocok untuk karakter Giring. tetapi memang sulit dibawakan jika tidak dengan gaya Ariel.

vokalis d'Masiv mendapat lagu yang pas, Di Belakangku. bahkan dia bisa melakukan improvisasi dan keluar dengan baik. seperti membayar kegagalannya di Ada Apa Denganmu.

kejutan terbesar terjadi saat Peterpan turun ke panggung bawah dan bermain dengan format akustik. bintang tamunya adalah : IWAN FALS!

inilah yang harus ditiru oleh para vokalis. bang Iwan mendapat bagian menyanyikan Yang Terdalam. kita tau itu lagu Peterpan. tapi bang Iwan membawakannya dengan gayanya yg khas, jadi agak bijak lagu itu kedengarannya. haha. dan tentu saja, bang Iwan dengan sangat nyaman bisa keluar dari kendala range vokal yg dialami vokalis lain. ia juga menyumbangkan permainan harmonika di lagu ini.

seperti kata Ariel, sayang bang Iwan hanya satu lagu. tetapi tetap saja Peterpan beruntung, sebab jarang sekali bang Iwan berkolaborasi dengan band dalam konser tunggal seperti ini. saya sampai berpikir, bagaimana rasanya bermain dengan bang Iwan. maklum, saya juga salah satu penggemar Iwan Fals, terutama lirik-liriknya. dan yang sedang bermain itu adalah dua orang penulis lirik lagu terbaik di Indonesia.

sebelum silam, bang Iwan bilang, mudah-mudahan ini bukan konser terakhir betulan buat Ariel, Lukman, Uki dan Reza.

setelah dua lagu akustik, Peterpan kembali ke panggung besar dan membawakan dua lagu terakhir yg membuat saya sedih. Tak Ada Yang Abadi, dinyanyikan Ariel hingga dia berlutut. kata Tia fales ya? hehe. mungkin karena sedih dan terbawa emosi.

dan lagu terakhir adalah Di Balik Awan. sungguh terharu saat di tengah lagu Ariel berteriak mengajak, "untuk nafas yang terakhir, saya minta Sahabat Peterpan untuk terakhir kalinya bernyanyi bersama..."


dan kemudian reff terakhir dinyanyikan oleh Uki di bibir panggung. suaranya gak jelek juga ternyata (sialnya baru tahu pas dia konser terakhir kalinya. atau habis ini dia mau solo karir?)

akhirnya, itulah konser tunggal terakhir Peterpan. sebuah konser perpisahan yang bagus dan megah. dengan special guest star yang mengejutkan.

dan seperti kata lirik Ariel di lagu Tak Ada Yang Abadi,

"Jiwa yang lama telah pergi, bersiaplah para pengganti..."

semoga Ariel, Lukman, Uki dan Reza masih akan kembali berkarya setelah ini. sampai jumpa lagi!

Playlist:

1. Cobalah Mengerti + Khayalan Tingkat Tinggi (medley)
2. Ada Apa Denganmu (feat. Giring Nidji, Pasha Ungu, vox D'Masiv)
3. Hari Yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi
4. Katakan Dengan Indah (Pasha Ungu, Ariel cuma main gitar)
5. Topeng (feat Pasha Ungu)

--- Ariel ganti baju ---

6. Kisah Cintaku
7. Mungkin Nanti
8. Tak Bisakah (feat. Giring Nidji)
9. Bintang Di Surga

--- Ariel ganti baju ---

10. Di Belakangku feat vox D'Masiv

-- turun ke panggung bawah, acoustic session ---

11. Yang Terdalam (by special guest star Iwan Fals)
12. Aku dan Bintang

--- kembali ke panggung atas, Ariel ganti baju ---

13. Menghapus Jejakmu
14. Tak Ada Yang Abadi
15. Di Balik Awan

di sadur dari: http://anzarra.multiply.com

No comments: