Sunday, October 19, 2008

Supra PGM-FI Vs Shogun FI



Akhirnya, jagoan PT Astra Honda Motor (AHM); Honda Supra X 125 PGM-FI gak bisa ngejomblo lagi. Maksudnya melenggang sendirian di pasar. Karena PT Indomobil Niaga Internasional (IMNI), ATPM Suzuki juga sudah merilis New Shogun 125 FI. Nah, dengan makin memprihatinkan bahan bakar minyak akhir-akhir ini, tentu pilihan motor hemat bensin jadi solusi andal. “Pastinya untuk mengetahui kehebatan tiap produk, mesti dites bareng, nih!” ajak kata Mr. Testo. Yuk, ah!



Desain
Mirip Shogun pendahulu, desain si Hyper Injection ini juga tampak ramping dengan lekukan-lekukan tajam. Sementara di Supra terlihat lebih semok alias padat berisi. Ini terefleksi lewat kontur sayap yang 2 piece.

Baik Shogun maupun Supra punya lampu sein yang diletakkan pada cover dada. Namun dengan tampilan seperti mempunyai alis (kentara sekali saat lampu kota yang dinyalakan), Supra tampak semakin elegan dan berkarakter.

Fitur
Dari yang paling atas, yakni spidometer. Supra X125 PGM-FI tetap mengandalkan jarum sebagai penunjuk lari motor. Agar selalu terkontrol kinerja sistem injeksinya yang ada dalam tangki bensin, indikator dengan gambar mesin jadi penunjuknya.

New Shogun 125 Hyper Injection FI juga gitu. Sistem pencatat kecepatannya juga masih manual dengan jarum sebagai penunjuk. Hanya saja, sebagai indikator pemantau kerja sistem injeksinya, Shogun memakai lampu panel bertuliskan FI.

Agak ke bawah, keduanya sama-sama pakai shutter key bermagnet. Tapi pada New Shogun fungsinya enggak hanya sebagai kunci kontak & kunci setang. Ada tambahan soal membuka jok yang bisa langsung dari kunci kontak.

Oh ya, di New Shogun juga ada satu fitur safetynya lo. Saat kunci dalam keadaan on, Shogun enggak bisa langsung dinyalakan pakai electric starter. “Baru akan nyala saat handle rem depan ditarik,” jelas Mr. Testo.



Performa
Jalan datar jadi pilihan untuk urusan tes perfoma 2 bebek injeksi ini. Dengan paduan diameter piston 52,4 mm dan panjang langkah yang 57,9 mm, membuat jagoan Honda mampu mencatat akselerasi 6,7 detik untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam. Pada Shogun yang punya diameter piston 52,4 mm dan panjang langkah 57,9 mm, ternyata bisa lebih cepat, yakni 6,0 detik.

Nah untuk pengetesan dengan jarak tempuh 100 m sebagai tolak ukurnya, catatan waktu ke-2 beksi (bebek injeksi) enggak jauh berbeda. Artinya baik Supra maupun Shogun sama-sama tangguh bermain di putaran mesin atas.

Tabel Data by Racelogic

Speed = Supra = Shogun
0-60 km/jam = 6,7 dtk = 6,0 dtk
0-80 km/jam = 11,8 dtk = 10,7 dtk

Akselerasi
Jarak
0-100 m = 8,3 dtk = 8,3 dtk
0-201 m = 13,1 dtk = 13,0 dtk



Handling
Mau menikung ekstrem alias rebah ala pembalap MotoGP? Untuk Supra X125 PGM-FI ternyata sedikit sulit. Hal itu karena suspensi belakang yang masih terlalu keras. “Coba saja rasakan saat menikung pada jalan yang konturnya sedikit bumpy. Pasti reboundnya terasa lebih cepat,” analisa Mr. Testo.

Ikutan riset motor untuk dunia balap nasional, membuat Suzuki sedikit lebih paham soal urusan handling motor yang lebih oke. Saat dites pada kontur jalan keriting, dirasa rebound suspensi belakang New Shogun 125 FI ini lebih sip.

Buat konsumen biasa yang fungsinya untuk kegiatan sehari-hari, 2 motor tipe beksi ini asoy geboy deh untuk bermanuver di kepadatan lalu-lintas kota Jakarta.

Konsumsi BBM
Dengan bobot Mr. Testo yang 65 kg, kecepatan dipanteng pada angka 60 km/jam dan jarak tes konsumsi bensin 10 km, didapat catatan bahwa Supra X125 PGM-FI mampu berlari sejauh 76 km/liter. Catatan itu ternyata beda tipis saat pengetesan pada New Shogun 125 Hyper Injection FI. Angka 76,5 km menjadi catatan Shogun untuk menghabiskan bensin 1 liter.

Harga
Setelah melihat, menimbang dan memutuskan, kalo pilihan Anda Supra X125 PGM-FI, tinggal transfer saja dana sebesar Rp 15.900.000. Sedang Shogun Rp 15.450.000 on the road.

Catatan Mr. Testo
Kedua produsen sama-sama konsen sama produk injeksinya ini. Terutama soal konsumsi bensin. Dengan teknologi dan inovasinya, mampu menghasilkan besutan yang irit BBM. Tapi keduanya hanya beda-beda tipis, kok. Gitu juga soal harga yang main di angka Rp 15 jutaan. Rasanya cukup terbayar.

Sekarang balik ke soal selera motormania masing-masing. Contoh soal karakter, Shogun layak dipinang buat yang suka nuansa gesit dan agresif. Sementara Supra lebih ke arah sedikit nyantai. Karena desainnya cenderung elegan.

No comments: